All is Kind

0
02.11
Kenapa saya selalu telat menyadari kalau aku ini salah?
Dan kenapa kesadaran itu datang satu detik setelah saya melakukannya?
Dan lagi, tiba-tiba saya menjadi amat sedih begitu sadar akan itu.
Saya salah, ya?
Inilah saya. Yang terkadang masih begitu sulit mengontrol emosi ketika kecewa. Tapi, apa berbagi itu nggak boleh? Saya hanya ingin meringankan rasa kecewa saya. Saya berusaha benar-benar tersenyum ketika bercerita. Tidak, tidak, kalau ada anggapan saya benci. Hanya mengutarakan rasa kecewa pada detik itu, tidak lebih. Selepasnya, saya bahkan sudah tidak ingat lagi. Saya hanya menyarankan, sebaiknya bagaimana. Seandainya ada yang kurang setuju, silakan saja mengingatkan saya, memberi pendapat. Saya nggak marah, kok :)
Justru saya lebih sedih kalau begini.
Saya pikir saya hanya memberi saran pada seorang teman. Dan mungkin ia tidak mudah menerimanya. Dia rasa, dia sudah benar sepenuhnya. Kalau memang begitu, nggak apa. Sungguh. Mungkin hanya saya yang salah persepsi :) Mungkin saya yang memang terlalu berlebihan.
Tapi tolong, jangan buru-buru membenci. Saya hanya ingin kita bertukar saran. Mengapa tidak?
Hah, ini cukup mendegradasi pikiran saya 20 hari ini.
Tapi, baiklah. Kalau mungkin saya ini buruk. Oke.
Hanya saja bagaimanapun, saya akan tetap berpikir bahwa semua orang itu baik. Meski dengan caranya masing-masing yang mungkin saya belum mengerti. Sehingga apa yang dipikirkan orang tentang saya, maka saya nggak akan menganggapnya buruk. Itu saran paling baik buat saya. Terimakasih sudah mengingatkan. Sehingga, dengan ini saya harap, saya tidak akan pernah membenci siapa pun, semoga :)

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 comments:

Thanks for read, leave a cool comment, fellas =)